An initiative of :
Stichting Food-Info
|
|
Food-Info.net> Keamanan Pangan > Bakteri
Enterococcus spp.
E. faecalis, E. faecium
Karakteristik umum
Genus Enterococcus terdiri dari bakteri berbentuk coccus (bulat), Gram-positif, bersifat mikroaerofil, tidak motil, dan membentuk rantai atau berpasangan. Genus ini dibedakan berdasarkan sifat antigen, haemolytic, dan fisiologisnya. Sebelumnya bakteri ini merupakan bagian dari genus Streptococcus (streptococci grup D).
Gejala-gejala penyakit
Bakteri ini dapat menimbulkan gejala-gejala klinis yang mirip dengan keracunan karena infeksi staphylococcus.
Gejala-gejalanya adalah diare, kram perut, mual, muntah, demam, merasa kedinginan, dan kepala pusing dalam waktu 2-36 jam setelah mengkonsumsi makanan yang diduga terkontaminasi. Dosis infektif mungkin cukup tinggi (lebih dari 10 7 organisme).
Diagnosis
Diagnosis dilakukan melalui pembiakan dari sampel kotoran, darah, dan makanan yang diduga terkontaminasi.
Makanan terkait
Makanan yang sering menjadi sumber infeksi antara lain sosis, susu yang diproses dengan evaporasi, keju, kroket daging, pie daging, puding, susu mentah, dan susu yang melalui proses pasteurisasi. Mikroorganisme ini dapat masuk ke dalam rantai makanan karena pemrosesan makanan yang kurang benar dan/atau cara penyiapan makanan yang kurang memperhatikan sanitasi.
Pencegahan
Sumber utama infeksi mikroorganisme ini adalah kurangnya kebersihan, makanan dengan pemrosesan yang kurang dari cukup, dan kontaminasi silang, yakni apabila makanan yang sudah dimasak bersentuhan dengan bahan mentah atau peralatan yang terkontaminasi (misalnya alas pemotong). Pemasakan makanan dengan benar dan penanganan makanan secara higienis dapat mencegah infeksi Enterococcus.
Populasi rentan
Semua orang rentan. Tidak ada usia atau ras tertentu yang lebih rentan.
Sumber:
The bad bug book : http://www.cfsan.fda.gov/~mow/intro.html
|
| |
|