|
|||||||
An initiative of :Stichting Food-Info
|
Food-Info.net> Keamanan Pangan > Virus NorovirusKarakteristik umumNorovirus merupakan contoh kelompok virus berbentuk bulat kecil yang belum diklasifikasikan, yang mungkin berkerabat dengan jenis-jenis calicivirus. Famili ini terdiri dari beberapa kelompok virus yang berbeda secara serologis, dan diberi nama menurut tempat di mana kasus terjadi. Di Amerika Serikat, Norovirus dan Montgomery County secara serologis berkerabat, namun berbeda dari virus-virus Hawaii dan Snow Mountain. Virus-virus Taunton, Moorcroft, Barnett, dan Amulree diidentifikasi di Inggris sedangkan virus-virus Sapporo and Otofuke di Jepang. Strain-strain lain juga telah diidentifikasi dari negara-negara yang berbeda. Hubungan kekerabatan mereka secara serologis masih perlu diteliti. Gejala-gejala penyakitNama umum untuk penyakit yang disebabkan oleh Norovirus dan virus-virus lain yang mirip dengannya yakni viral gastroenteritis (sakit perut karena virus), acute nonbacterial gastroenteritis (sakit perut akut yang disebabkan bukan oleh bakteri), keracunan makanan, dan infeksi makanan. Penyakit ini sembuh sendiri, ringan, dan ditandai dengan mual, muntah, diare, dan sakit perut. Sakit kepala dan demam ringan juga mungkin terjadi. Dosis infektif belum diketahui, namun diduga rendah. Sakit ringan yang singkat biasanya berkembang dalam waktu 24-48 jam setelah konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. Sakit ini berlangsung selama 24-60 jam. Penyakit ini jarang menjadi parah atau memerlukan perawatan di rumah sakit. DiagnosisDiagnosis khusus untuk penyakit ini hanya dapat dilakukan oleh beberapa laboratorium yang memiliki reagen dari penelitian terhadap sukarelawan. Identifikasi virus ini dilakukan dengan meneliti sampel kotoran pada awal masa sakit dengan menggunakan mikroskop elektron khusus ( immune electron microscopy ), dan berbagai analisa terhadap sistem kekebalan ( immunoassay ). Konfirmasi diagnosis seringkali memerlukan teknik-teknik yang sangat khusus. Di dunia Barat yang sudah maju, viral gastroenteritis merupakan penyakit kedua yang paling sering dilaporkan setelah penyakit flu biasa. Walaupun viral gastroenteritis disebabkan oleh sejumlah virus, diperkirakan Norovirus menyebabkan 1/3 dari kasus yang tidak melibatkan kelompok usia 6 – 24 bulan. Di negara-negara berkembang, persentase individu yang telah memiliki kekebalan terhadap virus ini tinggi pada usia yang masih muda. Makanan terkaitGastroenteritis Norovirus ditularkan melalui jalur faecal-oral melalui air dan makanan yang terkontaminasi. Pernah terjadi penularan dari orang ke orang, tetapi cara penularan ini tidak biasanya terjadi. Air paling sering merupakan penyebab kasus penyakit, dan dapat mencakup air dari pengolahan air kota , sumur, danau tempat rekreasi, kolam renang, dan air yang disimpan di kapal pesiar. Kerang dan bahan-bahan salad merupakan makanan yang paling sering terlibat dalam kasus-kasus Norovirus. Konsumsi kerang mentah atau yang kurang matang dan tiram menimbulkan resiko tinggi terinfeksi oleh virus Norwalk. Makanan selain kerang, terkontaminasi oleh orang yang menangani makanan tersebut. PencegahanVirus-virus ini peka terhadap panas dan akan mati dengan pemanasan yang merata (di atas 70°C). Makanan mentah atau yang kurang matang merupakan sumber utama infeksi. Populasi rentanSemua individu yang menelan virus ini dan dalam 24 bulan terakhir belum pernah terinfeksi oleh strain yang sama atau berkerabat, rentan terhadap infeksi dan dapat mengalami gejala penyakit pada saluran pencernaan. Orang dewasa dan anak yang sudah besar lebih rentan terhadap penyakit ini dibandingakan dengan anak-anak kecil. Sumber:The bad bug book : http://www.cfsan.fda.gov/~mow/intro.html |
| ||||||
Food-Info.net is an initiative of Stichting Food-Info, The Netherlands |